WASPADA GEJALA LA NINA DI WILAYAH PACITAN MENYEBABKAN
BEBERAPA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI SEJUMLAH WILAYAH
Curah hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir karena adanya
fenomena La Nina. La Nina sendiri adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan
laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi
normalnya. Sebuah anomali sistem global yang terjadi dengan periode dua sampai
tujuh tahun karena perubahan suhu air laut di samudera Pasifik, kondisi
demikian sehingga meningkatkan volume hujan.
Hal ini terjadi di kabupaten Pacitan pada bulan Februari 2023.
Kondisi ini sekaligus membuat BPBD harus meningkatkan konsentrasi terhadap
potensi bencana di musim penghujan, seperti banjir, longsor, angin maupun
ancaman pohon tumbang yang bersifat sporadis yang kerap terjadi. "Bicara
musim hujan berarti rata di 12 Kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Pacitan meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai puncak musim
hujan yang diprediksi akan terjadi pada bulan Desember 2022 hingga Februari 2023. Sebagai informasi, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia
terjadi di bulan Desember 2022 hingga Februari 2023.
Tidak hanya BPBD kab. Pacitan, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah
Pacitan Juga memantau terjadinya bencana di sejumlah wilayah dengan intentitas
sedang sampai tinggi. Terutama daerah yang kelerengannya lebih dari 50% apakah
terjadi tanah longsor, seperti Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Arjosari,
Kecamatan Bandar, Kecamatan Bandar, Kec Nawangan dan Kec Tulakan. Sedangkan daerah muara yang berpotensi
banjir yaitu wilayah kecamatan Pacitan, kecamatan Ngadirojo dan Kecamatan
Sudimoro.
Bapak Kepala Cabang dinas Kehutanan Wilayah Pacitan Menghimbau
agar Petugas di Lapangan agar berkoordinasi dengan wilayah binaan terkait
dengan kondisi cuaca yang ektrim yang dapat mengakibatkan banjir dan tanah
longsor. Serta melaporkan kejadian secara tertulis mengenai banjir dan tanah
longsor di 12 kecamatan. Dalam hal pelaporan petugas lapangan harus menyertai
foto berkoordinat, tempat kejadian, waktu kejadian, korban jiwa dan materi yang
disebabkan dampaknya serta analisa tegakkan yang ada didaerah bencana yang
dilaporkan. Rata-rata kejadian longsor di wilayah pacitan bukan karena tutupan
lahan yang terbuka, tetapi memang curah hujan sangat tinggi sehingga tanah
tidak mampu menampung debit air sehingga terjadi longsor parsial.
Bencana alam seperti tanah longsor memang salah satu kehendak
Tuhan yang tidak dapat diprediksi. Namun, kita dapat mengurangi risikonya
dengan melakukan beberapa pencegahan tanah longsor seperti berikut ini:
- Hindari membangun rumah di atas dan bawah lereng terjal.
Longsor adalah bencana yang sering terjadi tiba-tiba tanpa disadari, jadi
usahakan tidak mendirikan bangunan apapun di bawah lereng yang tanahnya
terlihat rapuh.
- Tidak membuat kolam aliran air untuk sawah di bagian atas lereng. Genangan air dapat melembutkan tanah sehingga risiko tanah longsor semakin tinggi
- Jangan menebang pohon di daerah lereng. Sebaiknya ditanami dengan jenis tanaman keras yang akarnya kuat dan mampu mengikat tanah.
- Usahakan tidak memotong tebing jalan menjadi tegak. Ketika tanah di bawahnya mulai terkikis maka dapat terjadi longsor runtuhan batu yang berbahaya.
- Jangan mendirikan rumah di pinggir sungai karena tanah rawan terjadi erosi dan mengakibatkan longsor
- Buat saluran pembuangan air (SPA) yang dapat menjadi tempat penampungan air tanah ketika terjadi hujan lebat.
Demikian
pembahasan mengenai jenis-jenis, penyebab, dan cara pencegahan tanah longsor.
Melalui artikel ini semoga kita semua semakin waspada dan dapat terhindari dari
bencana.
Jenis-jenis
tipe longsor
Untuk diketahui, La Nina akan menyebabkan meningkatnya curah
hujan sebanyak 10 persen lebih tinggi dari biasanya pada musim penghujan. Namun
demikian, La Nina ini dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah
wilayah yang menjadi langganan bencana alam.
Fenomena La Nina ini ditandai dengan tekanan udara yang lebih
rendah dari biasanya di Pasifik Barat. Wilayah yang termasuk dalam zona
bertekanan rendah ini akan mengalami peningkatan curah hujan. Ini yang terjadi
di kota karena adanya La Nina ini adalah badai yang yang mengarah ke selatan
Hingga awal Februari 2023 ini, masih mengalami kondisi La
Nina yang sudah terjadi sejak tahun 2020. Dalam periode Februari-Maret 2023
ini, La Nina diprediksi akan segera berakhir. Selanjutnya, pada semester kedua
tahun 2023 nanti, kondisi netral dan El Nino memiliki peluang yang relatif sama
untuk terjadi. Arahan dari BMKG agar masyarakat tetap waspada karena hingga
pertengahan 2023 El Nino masih akan dipastikan akan hadir dalam kurun waktu
tersebut (tahun ini).
Selain longsor pada cuaca ektrem kemarin terjadi banjir di
beberapa tempat di kota Pacitan, hal tersebut ditengarai curah
hujan yang sangat tinggi dan sistem drainase vang tidak normal. Banvak selokan
dan lubang resapan tersumbat sampah Kesiapsiagaan tidak hanya pada pemerintah atau aparatur
kecamatan dan desa, namun juga masyarakat. Peringatan dini mitigasi dan edukasi
kepada semua pihak termasuk masyarakat harus terus disosialisasikan dan menjadi
bagian dari tanggap bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar