Alat Ekonomi Produktif Pengupas Biji
Pertemuan Kelompok tani Hutan dalam rangka
Sosialisasi Dalam rangka penerimaan alat ekonomi produktif ini dilaksanakan
pada Kamis, 22 Februari 2024 di sekretariat KTH Buana Jaya I diikuti oleh
pengurus dan anggota KTH Buana Jaya I. Pendampingan dilakukan oleh Penyuluh
Kehutanan wilker Kecamatan Kebonagung beserta segenap Tim.
- Keberadaan
alat merupakan aset kelompok, sehingga harus dikelola dengan skema sebaik
mungkin untuk kepentingan kelompok dan masyarakat sekitar, utamanya
mendukung usaha kelompok yang tengah dikembangkan yaitu Pengembangan
Potensi Lokal yang ada (Budidaya Kopi)
- Pertemuan
ini terselenggara juga dalam rangka penguatan dan Pendampingan Kelembagaan
KTH sebagai wujud dukungan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan melalui
seksi RLPM dengan APBD tahun anggaran 2024 memfasilitasi KTH dalam upaya
meningkatkan pendapatan kelompok dari usaha hasil hutan non kayu khususnya
dari budidaya tanaman kopi.
- Selanjutnya
sesi diskusi yang dimoderatori oleh Penyuluh Kehutanan Kecamatan
Kebonagung. Dalam diskusi dibahas pertanyaan yang diajukan baik oleh
anggota beserta pengurus KTH Buana Jaya I Desa Sanggrahan mengenai
beberapa permasalahan dalam pengelolaan alat serta upaya Rehabilitasi
hutan dan lahan di Desa Sanggrahan Kecamatan Kebonagung.
- Disampaikan harapan dengan bantuan mesin pengupas buah biji kopi ini kelompok tani hutan Buana Jaya I semakin meningkat aktifitas kegiatannya, dapat melakukan pasca panen dari hasil biji kopi menjadi serbuk kopi yang siap saji, berlabel dan dapat menembus di pasaran sehingga nilai jualnya menjadi tinggi, sehingga dapat mewujudkan hutan tetap lestari masyarakat semakin meningkat kesejahteraannya. Dengan upaya pasca panen ini diharapkan Kelompok Tani Hutan Buana Jaya I Desa Sanggrahan dapat menjadi kelompok yang mandiri.
Berada di dataran tinggi dan bersuhu dingin, Desa
Sanggrahan Kecamatan Kebonagung memiliki potensi menjanjikan untuk budidaya
tanaman kopi. Warga Desa Sanggrahan mengembangkan tanaman kopi ini turun
temurun dan sudah dikenal di pasar lokal Pacitan.
Saat ini kurang lebih 40 hektar lahan kopi, dengan
luas tanaman produktif 15 hektar memproduksi 165 kg biji kopi berhasil
dikembangkan kelompok tani Kopi setempat. Ini belum termasuk sejumlah luasan
tanaman kopi lainya yang tumbuh subur di pekarangan warga. Dengan luasan
tersebut produksi kopi petani Desa Sanggrahan memasarkan dalam bentuk biji kopi
kepada konsumen lokal.
Dengan adanya penerimaan Sarana Prasaran berupa
Alat Ekonomi Produktif berupa Pengupas Kopi (Pulper) tentunya diharapkan dapat
meningkatkan kelola usaha kelompok



Tidak ada komentar:
Posting Komentar