Nilai ekonomi yang dihasilkan dari masing-masing tipe pemanfaatan sumber daya alam (hasil hutan kayu, non kayu, tambang, perikanan, pertanian, pariwisata, dll) serta nilai ekonomi dari jasa lingkungan yang disediakan oleh kawasan hutan , hendaknya tidak dilihat sebagai nilai-nilai yang terpisah satu sama lain, karena setiap kegiatan pemanfaatan sumber daya alam (kegiatan ekonomi lain) tidak berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling memberikan dampak satu sama lain.
Prinsip-prinsip
yang menyangkut faktor pembatas dan produktivitas di masa lalu
telah menetapkan pokok penerapan ekologi untuk pertanian dan kehutanan, tetapi
untuk alasan-alasan yang telah dikemukakan , para ahli pertanian dan kehutanan
sekarang harus berfikir bahwa tanaman dan hutannya mempunyai hasil lain
selain dari makanan dan serat, dalam pengertian ekosistem manusia secara
keseluruhan.
Komponen-komponen
sistem pertanian berinteraksi secara sinergis ketika komponen-komponen itu
terlepas dari fungsi utamanya, meningkatkan kondisi-kondisi bagi komponen lain
yang berguna di dalam sistem pertanian, misalnya; menciptakan iklim mikro yang
cocok bagi komponen lain, menghasilkan senyawa kimia untuk mendorong komponen
yang diinginkan atau menekan komponen yang berbahaya (pengaruh alelopatis dari
pengeluaran akar atau mulsa)., memproduksi pelapis tanah atau struktur akar
untuk meningkatkan konservasi air dan tanah,mengusahakan sistem akar yang dalam
untuk meningkatkan daur ulang air dan unsur hara.
Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang keterkaitan setiap komponen pertanian maupun
komponen kehidupan membuat mereka lupa bahkan tidak mengetahui sama sekali
bahwa hutan sangan mempengaruhi kehidupan disekitarnya.
Manfaat
atau fungsi hutan bagi kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung
sangat banyak dan beragam. Hutan tidak saja sebagai sumber kayu dan hasil hutan
lainnya yang memberikan manfaat ekonomi. Secara tidak langsung hutan akan
memberikan pengaruh pada kehidupan di hilirnya.
Hutan
juga mempunyai fungsi perlindungan terhadap tata air. Dengan adanya seresah di
lantai hutan dan struktur tanah gembur, air hujan terserap seresah dan masuk ke
dalam tanah. Karena itu dalam musim hujan debit maksimum air dapat dikurangi,
dengan demikian bahaya banjir berkurang.
Hujan
yang jatuh ke bumi baik langsung menjadi aliran maupun tidak langsung melalui
vegetasi atau media lainnya akan membentuk siklus aliran air mulai dari
tempat yang tinggi (gunung, pegunungan ) menuju ke tempat yang rendah
baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah yang berakhir di laut.
Sebagian
air hujan yang jatuh di permukaan tanah meresap ke dalam tanah dalam bentuk
infiltrasi, perkolasi, kapiler. Aliran air tanah dapat dibedakan menjadi
aliran tanah dangkal, aliran tanah dalam, aliran tanah antara dan aliran tanah
dasar. Disebut aliran tanah dasar karena aliran ini merupakan aliran yang
mengisi sisten jaringan sungai. Hal ini dapat di lihat pada musim kemarau
aliran ini akan tetap secara kontinyu apabila kondisi hutan baik
(Kodoatie, R.2005). Oleh sebab itu kilta perlu melestarikan hutan.
Banyaknya
air hujan yang meresap ke dalam tanah, persediaan air tanah akan bertambah.
Sebagian air tanah akan keluar lagi di daerah yang lebih rendah sebagai mata
air, dengan bertambahnya cadangan air tanah, mata air serta sumur yang hidup di
musim kemarau juga lebih banyak daripada tanpa adanya hutan. Jadi, efek hutan
adalah mengurangi resiko kekurangan air dalam musim kemarau.
Air
sebagai sumber kehidupan mempunyai berbagai macam fungsi . Di sisi
lain air juga merupakan bagian dari sumber daya alam . Fungsi air sebagai
sumber kehidupan adalah memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga,
pertanian, industry , pariwisata, pertahanan, pertambangan, ketenagaan dan
perhubungan. Sebagai sumber daya alam air juga harus dilestarikan agar
ketersediaan air dipermukaan bumi ini bisa berkesinambungan. Dengan
melestarikan hutan berarti kita juga melestarikan ketersediaan air sebagai sumber
daya alam.
Banyaknya
air yang tersedia di permukaan bumi ini akan sangat membantu kehidupan manusia
karena air diantaranya akan banyak memberikan manfaat ekonomi. Di daerah daerah
yang pengairannya baik pertanian tidak lagi bergantung pada hujan ,
petani dapat merencanakan pola pergiliran tanaman dengan lebih baik.
Daerah-daerah
hilir hutan pegunungan masyarakatnya akan merasakan manfaat yang sangat
menguntungkan bila pelestarian hutan terjaga, keseimbangan ekosistem dalam
hutan akan memelihara tata air di sekitarnya , masyarakat yang ada di dataran
rendah bisa memanfaatkan sumberdaya air yang tersedia untuk keperluan hidupnya
maupun untuk aktivitas perekonomian.
Secara
tidak langsung sumber daya air akan memberikan manfaat ekonomi pada rumah
tangga dan pertanian . Rumah tangga yang mempunyai industri akan
membutuhkan air untuk usahanya, petani dalam berusaha tani juga sangat
membutuhkan air, baik untuk penyemprotan maupun untuk kebutuhan tanaman itu
sendiri. Tanaman yang kekurangan air pertumbuhannya akan terganggu, pduktivitas
akan berkurang bahkan akan terancam mati. Sebaliknya bila sumber air tersedia
tanaman akan tumbuh dengan baik dan produksinya akan tinggi.
Selain dari manfaat yang tidak langsung , masyarakat disekitar kawasan hutan juga bisa memanfaatkan hasil hutan langsung dengan tidak secara berlebihan dan tetap berusaha adanya pembaharuan untuk menjaga kelestariannya. Hasil hutan yang didapatkan bisa untuk konsumsi sendiri atau untuk di jual sehingga dapat menjadi pendapatan tambahan.
Manusia
harus ingat bahwa kebutuhan terus meningkat dan berubah dari waktu ke
waktu, untuk dapat mendukung kebutuhan yang meningkat dan berubah
itu perlu adanya sumberdaya yang berkesinambungan . Lingkungan kita
merupakan sumberdaya, karena itu harus kita manfaatkan dengan bijaksana agar
daya dukung terlanjutkan dapat terpelihara untuk dapat menjamin tingkat hidup
yang makin tinggi.
Dari
uraian – uraian yang telah disebutkan sebelumnya jelas bahwa banyak manfaat
ekonomi yang akan diperoleh bila kita melestarikan hutan. Selain dari
dalam hutan itu sendiri di wilayah sekitar huta dan di daerah hilirnya manfaat
ekonomi akan banyak diperoleh.
PELESTARIAN HUTAN DAN LINGKUNGAN
Ancaman
kerusakan hutan dari hari ke hari semakin meningkat, sebagian besar kerusakan
hutan adalah karena adanya pembukaan lahan baru yang tidak mengikuti kaidah
ekologi atau lingkungan . Banyak sekali hutan dirusak hanya untuk kepentingan
tertentu dari individu maupun kelompok atau institusi tanpa ada pertimbangan
untuk pelestariannya. Adanya pengembangan wilayah pemukiman, atau daerah
pemekaran yang membutuhkan lahan baru untuk pembangunan daerahnya akan
mengakibatkan dibukanya hutan. Akibat dari semuanya ini akan merusak
keseimbangan ekosistem lingkungan, hutan yang sudah banyak rusak akan memberi
pengaruh buruk pada lingkungan.
Jika hutan kita menjadi gundul atau terbakar, sehingga lingkungan hidup kita rusak, siapa biang keladinya? Penduduk miskin di hutan-hutan dan sekitar hutan menebang hutan negara untuk memperoleh penghasilan untuk makan. Tetapi kayu-kayu yang diperolehnya ditampung tengkulak untuk dijual, dan kemudian dijual lagi untuk ekspor, yang semuanya “demi keuntungan”. Siapa yang paling bersalah dalam proses perusakan lingkungan ini?
Lingkungan adalah kombinasi antara
kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan
terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah
segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut “lingkungan
hidup“. Misalnya dalam Undang-Undang no. 23
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (Wikipedia Ensiklopidia
Bebas Indonesia, 2009) Dengan pemahaman lingkungan hidup diatas, maka upaya
pelestarian lingkungan hidup adalah upaya pelestarian komponen-komponen
lingkungan hidup beserta fungsi yang melekat dan interaksi yang terjadi
diantara komponen tersebut. Adanya perbedaan fungsi antara komponen dan
pemanfaatan dalam pembangunan, maka pelestarian tidak dipahami sebagai
pemanfaatan yang dibatasi. Namun pelestarian hendaknya dipahami sebagai
pemanfaatan yang memperhatikan fungsi masing-masing komponen dan interaksi
antar komponen lingkungan hidup dan pada akhirnya, diharapkan pelestarian
lingkungan hidup akan memberikan jaminan eksistensi masing-masing komponen
lingkungan hidup. Dengan adanya jaminan eksistensi, lingkungan hidup yang
lestari dapat diwujudkan. Upaya pelestarian lingkungan hidup yang telah
dilakukan oleh banyak pihak selama ini menunjukan banyak keberhasilan dan tidak
sedikit yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam
masing-masing aspek. Upaya-upaya tersebut lebih terlihat sebagai gerakan yang
berdiri sendiri di masing-masing lokasi, kasus dan aspek lingkungan yang
dihadapi. Selain itu, upaya pelestarian yang telah dilaksanakan kurang dirasakan
manfaat /kegunaan baik secara jangka menengah maupun jangka panjang, hal ini
terjadi karena kurangnya kepedulian dan pengetahuan serta informasi yang jelas
dan menyeluruh tentang manfaat pelestarian hutan bagi aspek kehidupan yang
lainnya dan bagi lingkungan secara luas.Melestarikan hutan berarti kita
melestarikan lingkungan hidup, karena dengan menyelamatkan hutan kita juga
menyelamatkan semua komponen kehidupan. Jika kita mengetahui mengenai sesuatu
mengenai potensi alam dan faktor-faktor yang membatasi kita dapat
menentukan penggunaan terbaik. Ekosistem-ekosistem baru yang berkembang
yang diciptakan manusia , seperti pertanian padang rumput, gurun pasir yang
diairi, penyimpanan-penyimpanan air, pertanian tropika akan bertahan untuk
jangka waktu lama hanya jika keseimbangan-keseimbangan material dan energi
tercapai antara komponen-komponen biotik dan fisik. Karena itu penting sekali
untuk melestarikan hutan.Melakukan pelestarian hutan sama dengan menyelamatkan
ekosistem dari hutan itu sendiri, ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan
tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang
teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi
yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu.
Masing-masing komponen mempunyai fungsi atau relung , selama masing-masing
komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik , keteraturan
ekosistem itupun terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukkan ekosistem tersebut
ada dalam suatu keseimbangan tertentu . Keseimbangan itu tidak bersifat statis
malainkan dinamis , ia selalu berubah-ubah , kadang-kadang perubahan itu besar
dan kadang-kadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara alamiah maupun
sebagai perbuatan manusia. (Soemarwoto, 1983).
Dari
uraian – uraian tersebut kita bisa melihat bahwa unsur-unsur yang ada dalam
lingkungan hidup tidak secara tersendiri melainkan secara terintegrasi
sebagai komponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Wajarlah dengan
menyelamatkan hutan kita berarti menyelamatkan lingkungan, hutan yang mempunyai
multi fungsi akan menyelamatkan semua komponen kehidupan di bumi ini bila kita
melestrikannya. Manfaat pelestarian hutan bagi lingkungan sangat banyak, secara
global hutan merupakan paru-paru dunia dan dapat mengurangi pemanasan suhu
bumi, mencegah kekeringan saat kemarau dan mencegah banjir dan longsor saat
musim hujan.
KESIMPULAN
1. Kerusakan hutan terjadi karena aktivitas manusia
2. Pelestarian hutan bertujuan untuk pengawetan kualitas lingkungan dan menciptakan iklim yang seimbang.
3. Pelestarian hutan memberikan manfaat ekonomi pada kawasan hutan itu sendiri dan daerah sekitarnya yakni daerah hilir.
4. Pelestarian hutan memberikan dampak luas terhadap peningkatan kualitas ekosistem (biotik dan atau fisik) lingkungan di dalam dan luar kawasan hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar