GULLY PLUG BERBAHAN DARI BAMBU
Gully Plug adalah
bangunan konservasi tanah sipil teknis yang berfungsi sebagai pengendali
jurang, berupa bendungan kecil lolos air, dibuat pada parit-parit kecil
melintang air berupa kayu/bambu.
Manfaat
pembuatan Gully Plug di antaranya adalah :
- Memperbaiki lahan yang rusak
akibat gerusan air sehingga terjadi jurang/parit
- Mencegah meluasnya jurang
dan parit
- Mengendalikan erosi sedimen
dari daerah hulu
- Memperbaiki tata air di
sekitarnya
Secara umum syarat
suatu lokasi layak untuk pembuatan Gully Plug yaitu :
- Lahan dengan kemiringan 30
%.
- Daerah sekitar dikategorikan
sebagai lahan kritis
- Daerah tangkapan air 0,5 Ha
– 10 Ha
- Lebar dan kedalaman
alur/parit/jurang maksimal 3 m X 3 m.
- Panjang alur mencapai 250
meter.
- Kemiringan alur maksimal 5
%.
Dalam kondisi tertentu pembuatan Gully Plug juga diperlukan, misalnya
untuk penyelamatan fasilitas umum seperti jalan, jembatan atau bangunan umum
yang terancam longsor karena berada di tepi tebing alur air, meskipun dengan
memperhatikan kondisi alur dan luas daerah tangkapan air (catchment area)
baru dapat ditentukan bangunan konservasi tanah apa yang seharusnya dibangun di
lokasi itu, apakah cukup berupa Gully Plug atau harus berupa Dam Penahan.
Pembuatan Gully Plug dengan bronjong kawat dan batu membutuhkan biaya
yang besar sehingga relatif tidak dapat dijangkau oleh petani.
Karenanya perlu alternatif pembuatan Gully Plug dengan bahan baku yang murah
dan mudah diperoleh di sekitar calon lokasi pembuatan.
Alternatif bahan pembuatan Gully Plug yang mudah diperoleh dan
murah salah satunya adalah bambu. Selain itu penggunaan
bambu sebagai bahan baku pembuatan Gully Plug diharapkan dapat mengatasi
sulitnya memperoleh bahan baku batu dan kawat bronjong (karena kondisi lokasi
pembuatan Gully Plug yang tidak ada batu atau jauh dari sumber batu. Atau jarak
lokasi yang jauh dari jalan sehingga pengadaan batu menjadi tidak efisien atau
karena kurangnya dana).
Salah satu syarat dalam pembuatan Gully Plug berbahan baku bambu yaitu
dasar alur harus dapat ditancapi bambu sedalam minimal 30 cm dan akan lebih
baik jika bisa sedalam 50 cm. Dengan demikian jika kondisi dasar
alur merupakan lempeng batuan keras yang tidak memungkinkan ditancapi bambu,
maka pembuatan Gully Plug berbahan baku bambu tidak mungkin bisa dilaksanakan.
Beberapa prinsip yang diacu dalam pembuatan pembuatan Gully Plug
juga harus tetap di trapkan dalam pembuatan Gully Plug berbahan baku bambu,
yaitu penempatan as bangunan tidak boleh pada belokan alur untuk mencegah
gempuran air pada tebing yang berlawanan dengan arah belokan, panjang alur yang
berada di bagian hulu bangunan Gully Plug yang akan berfungsi sebagai bak
penampung sedimen harus memiliki panjang yang cukup, untuk Gully Plug dengan bentang
atas 3 meter, panjang alur yang akan berfungsi sebagai bak penampung sedimen
sebaiknya mencapai 30 meter dengan kemiringan maksimal 5 %.
Gully Plug dengan bahan baku bambu bisa dibuat berupa satu baris bambu
yang ditancapkan vertikal berjajar rapat melintang alur. Panjang batang
bambu diatur sedemikian rupa dimana batang bambu yang dipancangkan di bagian
pinggir dipotong sedemikian rupa sehingga setelah ditancapkan sedalam 50cm
tinggi bagian atasnya sama dengan tinggi tebing alur. Sedangkan bambu yang
berada dibagian tengah yang akan berfungsi sebagai saluran pelimpah air
dipotong sedemikian rupa sehingga jika ditancapkan sedalam 50 cm maka tinggi
bagian atasnya lebih rendah 50 cm dari tinggi tebing alur. Jumlah bamboo
yang ditancapkan di bagian tengah alur yang akan berfungsi sebagai saluran
pelimpah air menyesuaikan dengan lebar melintang dasar alur.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan Gully Plug berbahan baku bambu
ini diantaranya adalah :
- Bagian
yang akan ditancapkan adalah bagian bonggol atau ruas bambu yang lebih
bawah dan yang berada di sebelah atas haruslah yang pucuk atau ruas bambu
yang lebih atas.
- Bagian
bawah bambu yang akan ditancapkan dipotong meruncing agar mudah
ditancapkan.
- Bambu
ditancapkan sedalam 50 cm atau minimal 30 cm.
- Bambu
yang telah ditancapkan berjajar, diikat dengan kawat galvanis dengan
diameter 5 mm dirangkai dengan bambu yang dipasang melintang untuk
memperkuat jika tiba-tiba arus air besar atau ada sampah berukuran besar
agar tidak rusak tak beraturan.
- Lebih
baik jika di bagian depan dari bambu yang telah ditancapkan juga
ditempatkan ijuk yang telah disusun sedemikian rupa dengan bantuan belahan
bambu dan kawat galvanis, sehingga semua bagan depan rangkaian bambu
tersebut tertutupi oleh ijuk yang akan berfungsi menahan sedimen atau
endapan lumpur/tanah yang tererosi dengan lebih baik, sehingga tidak ada
sedimen yang menerobos Gully Plug berbahan bambu yang telah dibuat.
- Harapannya
Gully Plug yang telah dibuat itu nantinya akan tumbuh menjadi rumpun
bambu, sehingga menjadi Gully Plug hidup. Jika sudah menjadi rumpun bambu
perawatan yang harus dilakukan adalah memotong ranting yang menghalangi
saluran pelimpah air, atau mengarahkannya ke samping dengan bantuan kawat
galvanis agar saluran pelimpah air tetap berfungsi dengan baik.
Gambar 1. Gambar Penampang Melintang Alur/ Jurang
Gambar 2. Gambar Tampak Atas Gully Plug berbahan Baku Bambu Satu
Baris
Gambar 3. Gully Plug Berbahan
Bambu Lebar Dasar Alur 1 m Lebar Atas Alur 3 m Tinggi Tebing Alur 1,5 m Tampak
Depan
Model lain pembuatan Gully Plug berbahan baku bambu adalah dengan dua
baris bambu yang ditancapkan berjajar melintang alur air/jurang, satu baris di
bagian depan ditancapkan condong searah arus air (kea rah hilir) dengan
kemiringan sekitar 110-115 derajat dan satu baris bambu ditancapkan berjajar
melintang alur/jurang condong berlawanan dengan arah aliran air dengn
kemiringan sekitar 75-80 derajat. Kedua baris bambu ditancapkan dengan
kedalaman 0,5 m ke dalam tanah. Ujung atas bambu yang akan berfungsi
sebagai saluran pelimpah air diposisikan berjarak 0,5 meter. Di
antara kedua baris bambu diisi dengan tanah yang dipadatkan. Kedua
barisan bambu diperkuat dengan batang bambu yang diikat melintang dengan kawat
galvanis berdiameter 5 mm.
Gambar 4. Gully Plug Dengan 2 Baris Tampak Samping
Gambar 5. Gully Plug Berbahan 2 Baris Bambu Mulai Tumbuh
Demikian juga pada
dasar alur yng menjadi tempat terjunnya air dapat diperkuat dengan lapisan ijuk
yang telah diikat dengan kawat galvanis pada belahan bambu yang mengapit
lapisan ijuk tersebut. Dengan demikian tanah pada dasar alur yang menjadi
tempat terjunan air terhindar dari erosi berlebihan akibat tekanan air yang
jatuh dari saluran pelimpah air.
Model lain pembuatan Gully Plug berbahan baku bambu
adalah dengan satu baris bambu yang ditancapkan berjajar dengan jarak 1 M x 1 M melintang alur air/jurang, sebagai patok,
kemudian barisan/patok bambu diperkuat dengan batang bambu mendatar dan diikat melintang dengan kawat
galvanis berdiameter 5 mm ( seperti pada gambar dibawah ini )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar