Kecamatan Tulakan topografi
wilayah yang sebagian besar berupa perbukitan ±85%. Pada daerah ini, di musim
penghujan airnya melimpah hingga meluap, namun ketika kemarau air menyusut
hingga nyaris kekeringan. Terdapat aliran sungai yang melalui hampir
seluruh wilayah kecamatan Tulakan, membelah maupun melintang di antara
desa-desa, sehingga otomatis bersinggungan dan menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat.
Melihat kondisi alam yang demikian serta keadaan cuaca yang relatif sulit
diprediksi, beragam resiko yang tak terhindarkan bisa mungkin dapat terjadi
salah satunya yaitu erosi. Jika sudah terjadi tentunya hal ini mengganggu
kelangsungan aktivitas masyarakat warga desa. Karena peristiwa erosi
menyebabkan meluapnya sungai, jebolnya tanggul dan amblesnya jembatan.
Yang baru-baru ini terjadi di Tulakan yaitu di Desa Wonoanti terjadi bencana erosi yang berakibat tanah longsor menggerus pemukiman di desa Bungur, Losari dan Ngumbul.
KONSERVASI TANAH DAN AIR
Tanah dan air sebagai sumberdaya alam terbarukan harus dikelola dan dimanfaatkan secara bijaksana agar diperoleh manfaat yang berkelajutan dan produktifitasnya tetap lestari. Setiap macam penggunaan tanah serta aliran permukaan. Teknologi yang digunakan dalam pengelolaan lahan akan diperoleh pemanfaatan dan produktifitas yang berkelanjutan atau sebaliknya
Upaya penyelamatan bumi dalam bentuk Konservasi Tanah dan Air, sangat mendesak untuk mengembalikan ekosistem tanah dan air demi keselamatan kehidupan yang menyertainya. Konservasi Tanah dan Air adalah dua hal yang saling berkaitan. Tindakan konservasi atau perlindungan alam terhadap tanah, berdampak pada ketersediaan kuantitas dan kualitas air yang berkelanjutan. Usaha konservasi atau perlindungan alam terhadap air, akan melibatkan suatu tindakan untuk pengelolaan daerah tangkapan air secara terpadu, yang berarti juga tindakan konservasi tanah (Susilawati, 2006). Berhubungan adanya hubungan yang erat sekali antara tanah dan air, bahwa setiap perlakuan yang diberikan kepada permukaan sebidang tanah akan mempengaruhi pula tata air ditempat itu dan hilimya, maka masalah konservasi tanah dan air merupakan dua hal yang berhubungan erat sekali (Triwanto, 2012).
Penyelenggaraan Konservasi Tanah dan Air bertujuan:
1. Melindungi permukaan tanah dari pukulan air hujan yang jatuh, meningkatan kapasitas infiltrasi tanah, dan mencegah terjadinya konservasi aliran permukaan:
2. Fungsi tanah pada lahan agar mendukung kehidupan masyarakat;
3. Mengoptimalkan fungsi tanah pada lahan untuk mewujudkan manfaat ekonomi, lingkungan hidup secara seimbang dan lestari;
4. Meningkatkan daya dukung Daerah Aliran Sungai;
5. Meningkatkan kemampuan kapasitas untuk mengembangkan dan memberdayakan keikutsertaan masyarakat secara partisipatif; dan menjamin kemanfaatan
Konservasi Tanah dan Air secara adil dan merata untuk kepentingan masyarakat (UU No. 37 Tahun 2014).Lahan menurut Siswomartono (1989) adalah lingkungan alami dan kultural tempat berlansungnya produksi; suatu istilah yang lebih luas dari pada tanah. selain tanah, sifat-sifat meliputi kondisi fisik lainnya, seperti : Deposit mineral, iklim, dan pasok air, lokasi yang bertalian dengan pusat-pusat kegiatan, populasi dan lahan lain; ukuran masing-masing daerah; dan penutup tanaman yang ada, pekerjaan perbaikan, dan sebagainya.
Konservasi Tanah
Konservasi tanah dapat dikategorikan sebagai perpaduan ilmu pengetahuan yang mengembangkan teknologi pengawetan sumber daya alam khususnya sumber daya tanah dan air sebagai faktor penentu kualitas lingkungan hidup. Konservasi tanah dan air itu sendiri adalah usaha-usaha untuk menjaga dan menigkatkan produktivitas tanah, kualitas, kuantitas air. Problem yang mendasari saat ini adalah pertambahan penduduk yang selalu meningkat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era industrialisasi yang membutuhkan sejumlah tanah satu lahan yang cukup luas untuk aktivitas kehidupan dan pembangunan dalam mensej ahterakan umat manusia. Junaidi (2009) mengemukakan tujuan umum konservasi tanah saat ini ada 3, yaitu:
1. Untuk melindungi
fungsi tanah
dari kerusakan yang diakibatkan oleh mi dan campur tangan manusia,
2.Untuk memperbaiki fungsi tanah h mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alami dan campur tangan manusia dan
3. Untuk memelihara
sekaligus meningkatkan kemampuan tanah agar dapat digunakan secara lestari.
Berdasarkan ketiga tujuan tersebut, konsep konservasi tanah telah berkernbang yang sernula hanya bertujuan pencegahan rnenjadi perbaikan bahkan peningkatan kernarnpuan tanah dalarn fungsinya.
Konservasi Air
Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air yang jatuh ke tanah seefisien rnungkin dan pengaturan waktu aliran yang tepat, sehingga tidak terjadi banjir yang rnerusak pada rnusirn hujan dan terdapat cukup air pada rnusirn kernarau. Konservasi air dapat dilakukan dengan (a) rneningkatkan pernanfaatan dua kornponen hidrologi, yaitu air permukaan, dan air tanah dan (b) rneningkatkan efisiensi pernakaian air irigasi (Arsyad, 2010).
Winarto, (2006) rnengatakan bahwa konservasi surnberdaya au adalah upaya rnernelihara keberadaan serta berkelanjutan, keadaan sifat dan fungsi surnberdaya air, agar senantiasa tersedia dalarn kuantitas dan kualitas yang rnernadai untuk rnernenuhi kebutuhan rnakhluk, baik dalarn waktu sekarang rnaupun yang akan datang. Oleh sebab itu, tindakan-tindakan yang berhubungan dengan pengendalian dan pengelolaan aliran permukaan dapat diformulasikan dalarn strategi konservasi air. Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah sebanyak-banyaknya di daerah-daerah cekungan atau lernbah, sehingga dapat digunakan sebagai surnber air untuk pengairan dirnusirn kernarau rnaupun pada periode pendek saat dibutuhka oleh tanarnan pada rnusirn hujan. Konservasi air juga dapat rneningkatkan penutupan permukaan tanah dengan rnulsa dan teknologi ini sudah sangat popular dikalangan petani (Kumia, dkk. 2003). Asdak (2010) setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan rnernpengaruhi tata air ternpat itu dan tempat-tempat hilirnya. Oleh karena itu, rnaka konservasi tanah dan air rnerupakan dua hal yang berhubungan erat sekali, berbagai tindakan konservasi tanah rnerupakan juga tindakan konservasi air. Secara garis besar, metode konservasi tanah dan air dibagi menjadi rnetode vegetatif, rnekanik dan kirnia. Konservasi tanah dalarn arti luas nernpatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan tanah tersebut dan rnernperlakukannya dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Sifat fisik, kimia dan biologi menentukan kemampuan tanah (soil copability) untuk suatu penggunaan dan perlakuan yang diperlukan agar tanah tidak rusak dan dapat digunakan secara berkelanjutan (sustainable).
Sifat-sifat tanah tersebut juga menentukan tanah untuk tererosi. Konservasi tanah pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan jatuh ke tanah unuk pertanian seeffisien mungkin, dan mengatur aliran air agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.
Teknik Konservasi Tanah dan Air
Teknik konservasi tanah di Indonesia diarahkan pada tiga prinsip utama yaitu perlindungan permukaan tanah terhadap pukulan butir-butir hujan, meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah seperti pemberian bahan organik atau dengan cara meningkatkan penyimpanan air, dan mengurangi laju aliran permukaan sehingga menghambat material tanah dan hara terhanyut (Agus, dkk, 1999). Ketiga teknik konservasi tanah secara vegetatif, mekanis dan kimia pada prinsipnya memiliki tujuan yang sama yaitu mengendalikan laju erosi, namun efektifitas, persyaratan dan kelayakan untuk diterapkan sangat berbeda. Oleh karena itu pemilihan teknik konservasi yang tepat sangat diperlukan (Kasdi, dkk, 2003).
Metode konservasi tanah dapat dibagi dalam tiga golongan utama, yaitu
2. Metode mekanik dan
3. Metode kimia.
A. Metode vegetatif (Penanaman dengan tanaman penutup tanah)
- Turnbuhan penutup tanah tinggi atau tanarnan pelindung, seperti Albizzia
- Tumbuhan penutup tanah sedang, berupa sernak seperti beberapa turnbuhan leguminosa (kacang-kacang
- Turnbuhan penutup tanah rendah, seperti Ageratum conizoides L (babadotan), dan beberapa jenis rumput-rumputan, misalnya akar wangi, rurnput gajah, dan rurnput benggala.
B. Metode mekanik
Metode fisik atau rnekanis adalah tindakan atau perilaku yang ditunjukan kepada tanah agar dapat rnernperkecil aliran air permukaan, sehingga dapat rnengalir dengan kekuatan tidak rnerusak. Pada pengolahan tanah, pernbajakan dilakukan rnenurut kontur atau rnernotong lereng, sehingga terbentuk jalur turnpukan tanah dan alur diantara turnpukan tanah yang terbentang rnenurut kontur. Pengolahan rnenurut kontur akan lebih efektif jika diikuti dengan penanarnan rnenurut kontur, yaitu barisan tanarnan diatur sejalan dengan garis kontur (Arsyad, 2010).
Keuntungan utama dari pengelolaan tanah rnenurut kontur adalah terbentuknya pengharnbatan
aliran permukaan dan terjadinya
penarnpungan air sernentara, sehingga dapat rnengurangi kernungkinan
terjadinya erosi. Untuk daerah dengan curah hujan yang rendah, sistern ini sekaligus sangat efektif bagi konsentrasi air (Suripin, 2004).
C. METODE KIMIA
Metode kimia merupakan salah satu sifat tanah yang sangat menguntungkan kepekaan tanah terhadap erosi. Oleh
karena itu sejak tahun 1950-an telah dimulai adanya usaha-usaha untuk memperbaiki kemantapan struktur tanah melalui pemberian preparat-preparat
kimia
yang secara umum
disebut pemantap
tanah (Soil conditioner). Suripin (2004) mengemukakan bahwa usaha pemantapan tanah yang bertujuan
untuk
sifat
fisik tanah
dengan
menggunakan
preparat-preparat kimia baik secara buatan maupun alami.
Bahan pemantapan tanah yang baik
harus mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut dalam (Suripin, 2004):
- Mempunyai sifat yang adhesif serta dapat bercampur dengan tanah secara merata
- Dapat merubah sifat hidrophobik tanah, yang dengan demikian dapat merubah kurva penahanan air tanah
- Dapat meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, yang berarti mempengaruhi kemampuan tanah dalam menahan air
- Daya tahan sebagai pemantap tanah cukup memadai, tidak terlalu singkat dan tidak terlalu lama
- Tidak bersifat racun (phytotoxic) dan harganya terjangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar